![]() |
sumber foto: pribadi |
Hari ini hari minggu, tepat
pukul 07. 00 saya bangun, tak biasanya memang saya bangun jam segini, biasanya
setelah shalat subuh saya langsung mandi dan menunggu jam untuk berangkat
kerja.
Mungkin karena hari ini libur
bekerja, jadi setelah shalat subuh saya kembali tidur.
Libur di hari minggu memang
biasa di kalangan para pekerja dan juga pelajar, tapi bagi saya yang bekerja di
percetakan pt. indonesia printer, libur di hari minggu sangat luar biasa sangat
istimewa, karena pt. indonesia printer jarang sekali memberikan hari libur. Tanggal
merah pun tetap lembur wajib bagi karyawan cetak seperti saya. Yah meskipun
sekarang saya sudah tidak bekerja disana lagi, tapi saya masih ingat betul
waktu itu. Sangat ingat betul masa masa itu.
Senang rasanya semua karyawan
cetak libur, itu berarti untuk satu hari ini saya libur jadi "arjunamencari tinta". untuk satu hari ini saya bisa merefresh fikiran yang kalut
karena sudah berbulan bulan full bekerja 12 jam perhari nonstop.
Hmmm... sudahlah, lupakan
dulu pekerjaan, saatnya refreshing.
Hari ini pagi begitu indah
pemandangan dari kamar kost-an lantai 3. Mandi pun terasa segar, meskipun hawa
panas masih tetap menyelimuti kota jakarta.
Refreshing... refreshing....
begitulah teriakku... yah walaupun cuma sekedar nongkrong di warung, tapi
setidaknya inilah kebersamaan yang mungkin takkan terlupakan.
Warung dini namanya, entah
dari mana asal nama itu, mungkin karena ibu pemilik warung punya anak bernama
dini atau ibu Dini pemilik warung itu sendiri. Itu anggapan saya dulu sebelum
tahu ternyata “Dini” adalah anak pemilik warung.
Ketika saya tiba di warung,
kawan kawan sudah duduk santai disana sambil menikmati satu hisapan terakhir
rokok "dja**m super" yang katanya cocok dengan udara jakarta. ada
juga yang masih makan dengan lahapnya, sambil menyeruput minuman es teh manis
yang menjadi favorit anak perantauan jakarta dan sesekali melepaskan candaan
khas mereka.
Obrolan santai khas daerah
masing2pun dimulai. Ada yang khas semarang, khas Malang dan khas kota jakarta
sendiri yang tanpa sadar mereka tirukan. saking asyiknya mereka tak begitu
menggubris kereta api yang lewat di belakang mereka. mungkin sudah terbiasa mereka
lakukan.
Jarang memang pemandangan
pagi seperti ini, bisa berkumpul bersama di sini, di warung dini.
mungkin untuk bulan bulan
kedepan saya akan merindukan moment moment berharga ini.
silahkan komentarnya Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon