![]() |
sumber:balikpapanpos |
Sekitar tahun 2008 aku mulai
melihatmu, sa'at itu
kau duduk di kursi terbuat
dari besi didalam 'pos satpam', di sebuah perusahaan percetakan yang cukup
ternama di jakarta.
sedikit teringat dari fikiranku
kau memakai baju kotak kotak, tapi aku sedikit lupa warnanya....
dengan raut wajah sedikit
polos, kau terlihat menjawab pertanyaan satpam yang duduk didepanmu.
Walaupun sa'at itu kau
terlihat cukup mempesona di mataku aku hanya menganggap 'biasa saja'.... tak
berbeda dengan gadis gadis Malang yang lain.
Tetapi setelah itu, dari
waktu ke waktu 'kau' mulai menunjukkan bahwa kau berbeda
dengan gadis gadis yang lain, yang aku tau sa'at itu 'kau' mengawali dengan
'kesopanan'mu, walaupun kau anak baru, tapi kau begitu ramah dan mudah mengenal
dengan yang lainnya.
Kemudian kau kembali beraksi,
kali ini kebaikanmu memberikan sebuah makanan kepada orang lain yang baru kau
kenal yang kutahu itu adalah sesama karyawan. yang kebetulan saat itu terekam
oleh mataku.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan kau tetap memikat dimataku, hingga bulan menjadi tahun, 'kau' semakin digandrungi kaum Adam, aku tak tau sudah berapa kali 'kau' berjalan bersama pria, walaupun aku tak tahu siapa lelaki itu, aku selalu berfikir ingin sekali sewaktu waktu berjalan bersamamu. Walaupun hanya sekedar berangkat kerja bersama.Seakan tak pernah berhenti memikat para lelaki(walaupun kau tak pernah sengaja/berniat membuat lelaki terpikat), kali ini kau benar benar membuatku terpikat saat melihatmu tersenyum kepadaku.Ya Allah... perasaan apa ini.... pikirku.Tapi sa'at itu tak pernah terlintas difikiranku untuk 'MEMILIKIMU'.Setelah daya tarikmu menyatu dengan senyumanmuyang indah, kau tunjukkan lagi sesuatu yang membuatku kagum, 'tidak adanya rasa sombong'dalam dirimu......Kudengar Semakin hari semakin banyak pria yang menyatakan cinta padamu, tapi semuaberujung pada 'penolakanmu'.
Pada suatu hari, entah rasa
dari mana aku mulai menyukaimu, hampir setiap hari setiap malam aku seakan tak
pernah bosan membayangkan wajahmu, membayangkan sikapmu yang mempesona, membayangkan
gaya bicaramu semakin membuatku semangat ingin segera tidur berharap besok bisa
segera bertemu kembali.
Suatu hari saat berangkat
bekerja aku melihat kau 'dibonceng' seorang le-laki, rasa CEMBURU pun mulai
menghampiriku, Ya Allah... inikah cinta? apa cinta itu ya Allah? ya Allah...
hilangkan perasaan ini, karena ini sangat menyiksaku... begitu kataku dalam
hati.
hampir setiap hari aku
melihat dia dibonceng laki laki itu, aku hanya bisa menghela nafas panjang
tanpa bisa berkata apa apa.
Timbul niat dalam hati untuk
mengungkapkan perasaanku padanya. Tapi rencana ingin mengungkapkan perasaan
selalu digagalkan rasa minder. Rasa minder selalu menyelimutiku setiap aku
ingin mengungkapkan perasaanku. Lama lama rasa suka ini semakin meningkat, tapi
tetap saja tak bisa berbuat apa apa selain berandai andai.
Seiring berjalannya waktu,
perasaanku kepada dia yang dulu seketika hilang, musnah entah kemana. Tidak ada
sedikitpun rasa suka lagi kepadanya, mungkin karena efek dia yang sering gonta
ganti di bonceng lelaki.
Suatu hari di malam setelah
shalat isya’ aku merenung dan tiba tiba terlintas di benakku
''ANDAIKAN DIA BERJILBAB'',
Pasti dia bisa mengontrol tingkahnya, perilaku dan perkataannya untuk lebih
baik lagi. Dengan kata lain dia akan lebih lengkap lagi jika berjilbab, karena
sudah memiliki wajah rupawan dan sifat yang baik.
Singkat cerita.....
Lama sudah aku tak melihatnya
setelah kami tak lagi satu perusahaan dengan dia. Aku memutuskan keluar dari
perusahaan setelah dia lebih dulu resign.
![]() |
sumber: detik |
Suatu ketika saya dibuat
kaget ketika melihat di social media pemandangan yang luar biasa dan yang pasti
membuat saya menjadi mengaguminya lagi, Ya , dia yang dulu saya kagumi dan
pernah saya impikan untuk mengenakan jilbab, kali ini benar benar terjadi. Dia wanita
yang dulu saya sukai karena parasnya dan hatinya yang ayu, kini telah
berjilbab. Dia mengunggah foto pertama kali berhijab, dan itu terlihat anggun.
Rasanya perasaan untuk mengungkapkan
cinta kembali muncul dan semakin semangat, dengan memberanikan diri saya mengungkapkan
perasaan(walaupun lewat inbox di social media).
Apa jawabannya?
Dia hanya diam... tak
menjawab dan tak ada kata kata apapun.
1 tahun kemudian dia membalas
melalui wall social media, tapi bukan membalas ungkapan cintaku melainkan “mengundangku
dalam acara pernikahannya dengan seorang lelaki” yang juga asal Malang.
Alhamdulillah... akhirnya
terjawab sudah perasaan yang selama ini saya pendam dan hanya saya keluarkan
sekali.
ALHAMDULILLAHIRABBIL’ALAMIN...
dikutip dari: pengalaman pribadi
semoga bermanfaat
silahkan komentarnya Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon