Paragraf pertama begitu bermakna

Saturday, 24 January 2015

Operator offset dengan julukan dewa tidur

p. agoeng
Waktu itu masih psg ketika saya harus satu mesin dengan pak Agung, operator mesin cetak offset yang mempunyai tampang serius dan agak seram. jujur saja waktu itu saya agak takut ketika pertama kali melihatnya apalagi jika saya harus bekerja satu tim dengan dia. Mungkin karena hampir tidak pernah tertawa ataupun jarang sekali tersenyum. Gaya berjalannya pun seperti "preman" yang mau menghajar lawannya. Mungkin karena badannya yang memang agak besar dengan kulit hitam dan hidung agak lebar. "hmmmm.... nich orang serem amat", kataku dalam hati.

Hari hari bekerja(psg) selalu saya lalui dengan diam tanpa sepatah katapun. Saya masih takut untuk sekedar menanyakan "pak, platnya dimana?, kertasnya apa?, tintanya ngambil dimana", namanya anak masih psg yang belum tahu apa apa, ya sudah akhirnya saya harus mencari sendiri.
Suatu hari ketika mesin lancar dan mencetak dalam jumlah banyak, saya melihat pemandangan yang tidak pernah saya lihat sebelumnya, Pak Agung tidur di depan. Awalnya saya mengira pak Agung telah mengecek hasil cetakan, eh alahhhh... ternyata tidur. Gimana kalau ketahuan pak bozz nih, mau saya bangunin gag enak saya kan masih anak psg. Ya sudah saya biarkan saja. Bodo amat, biar pak bozz tahu sendiri lah, pikir saya.
 Alhasil saya harus mengecek sendiri hasil cetakan apa adanya, walaupun waktu itu saya masih anak psg dan belum menguasai betul dunia percetakan. Ya sudah apa boleh buat.
Hari demi hari saya lalui dengan melihat pak agung tidur, sebenarnya masih heran kok bisa tidur saat bekerja.

Singkat cerita setelah selesai psg 3 tahun kemudian saya kembali bekerja di PT. Indonesia Printer, Anehnya saya tetap di suruh bekerja satu mesin SM 52 IV dengan Bapak agung, kelihatannya pak agung cukup senang dengan kehadiran saya kembali.
Seperti biasanya saat masih psg, saya bekerja dengan sungguh sungguh, tapi kali ini saya tak takut lagi dengan Dia, karena ternyata Pak Agung tak seseram yang saya bayangkan. Orangnya ternyata humoris, yah walaupun gaya humornya terkesan kaku setidaknya cukuplah buat menghilangkan stress.

Satu yang masih tetap tidak ditinggalkan oleh pak Agung, yaitu gaya bekerja sambil tidur. Apalagi jika shift malam, lebih enjoy dah tidurnya. Sebenarnya menurut saya cukup wajar Dia tidur, mengingat rumahnya jauh dari Pt. Indonesia Printer. ternyata jarak antara rumah pak Agung dan tempat bekerja seperti jarak antara kampung saya di Malang dan Surabaya, cukup jauh juga ya. Bisa dua jam perjalanan itu, belum lagi kalo macet. Tapi yang saya sayangkan mengapa harus tidur saat bekerja, selain punya nilai minus di mata bozz dan karyawan lain, juga bisa membahayakan dirinya, karena yang dihadapi mesin cetak offset. Yah... walaupun mesinnya sudah otomatis dan keamanannya terjaga, tapi kan juga harus waspada.

Secanggih canggihnya mesin, jangan sedikitpun anda lengah bekerja.

Saat berita ini diturunkan(kayak reporter aje...)  Pak Agung sedang asyik tidur di balik tumpukan kertas, hmmm.... bener bener dewa tidur.


dikutip dari: catatan pribadi
semoga bermanfaat 


mencuri adalah tindakan memalukan

Operator offset dengan julukan dewa tidur Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

silahkan komentarnya Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
Terima kasih sudah berkomentar